Model Lifecycle Software

Model Lifecycle Software

Model Lifecycle Software 

Ada beberapa macam Life Cycle Model, yaitu diantaran:
a. Waterfall.
b. V-Model.
c. Simple Interaction Design Model
d. Star Life Cycle Model (Hartson & Hix, 1989)

    Baiklah untuk lebih jelasnya saya telah merangkum penjelasan  tentang model-model tersebut:

Waterfall

maxresdefault.jpg

Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut dengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini pertama kali yang diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall dalam tahapan model waterfall harus diselesaikan dari awal sampai akhir dak tidak bisa melanjutkan ketahapan selanjutnya jika dimana tahapan sebelumnya belum selesai.


Tahapan-tahapan model Waterfall
1.Requirement Analysis
       Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase ini, termasuk didalamnya kegunaan       software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.
2.  System Design
      Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
3.  Implementation
      Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.
4.  Integration & Testing
      Di tahap ini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak.
5.  Operation & Maintenance
      Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki  kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.


Keuntungan  Waterfall

  1. Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik
  2. Document pengembangan system sangat terorganisir
  3. Kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh 

Kelemahan Waterfall

  1. Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.
  2. Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan yang berakibat pada tahapan selanjutnya.
  3. Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidak pastian pada saat awal pengembangan.

 V-Model

5.png


Model ini merupakan perluasan dari model waterfall. Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam model V proses dilakukan bercabang. Dalam model V ini digambarkan hubungan antara tahap pengembangan software dengan tahap pengujiannya.

Berikut penjelasan masing-masing tahap beserta tahap pengujiannya:

      1. Requirement Analysis & Acceptance Testing

Tahap Requirement Analysis sama seperti yang terdapat dalam model waterfall. Keluaran dari tahap ini adalah dokumentasi kebutuhan pengguna. Acceptance Testing merupakan tahap yang akan mengkaji apakah dokumentasi yang dihasilkan tersebut dapat diterima oleh para pengguna atau tidak.

      2. System Design & System Testing

Dalam tahap ini analis sistem mulai merancang sistem dengan mengacu pada dokumentasi kebutuhan pengguna yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya. Keluaran dari tahap ini adalah spesifikasi software yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur data, dan yang lain. Selain itu tahap ini juga menghasilkan contoh tampilan window dan juga dokumentasi teknik yang lain seperti Entity Diagram dan Data Dictionary.

      3.  Architecture Design & Integration Testing

Sering juga disebut High Level Design. Dasar dari pemilihan arsitektur yang akan digunakan berdasar kepada beberapa hal seperti: pemakaian kembali tiap modul, ketergantungan tabel dalam basis data, hubungan antar interface, detail teknologi yang dipakai.

      4.  Module Design & Unit Testing

Sering juga disebut sebagai Low Level Design. Perancangan dipecah menjadi modul-modul yang lebih kecil. Setiap modul tersebut diberi penjelasan yang cukup untuk memudahkan programmer melakukan coding. Tahap ini menghasilkan spesifikasi program seperti: fungsi dan logika tiap modul, pesan kesalahan, proses input-output untuk tiap modul, dan lain-lain.

      5.  Coding

       Dalam tahap ini dilakukan pemrograman terhadap setiap modul yang sudah dibentuk.

Keuntungan V Model
  1. Bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan konsep V model menggunakan bahasa formal. Contoh : dengan menggunakan objek model ataupun frame-frame Meminimalisasikan kesalahan pada hasil akhir karena ada test pada setiap prosesnya
  2. Penyesuaian yang cepat pada projek yang baru
  3. Memudahkan dalam pembuatan dokumen projek
  4. Biaya yang murah dalam perawatan dan modifikasinya

  Kerugian V Model

  1. Aktifitas V-Model hanya difokuskan pada projectnya saja, bukan pada keseluruhan organisasi. V-Model adalah proses model yang hanya dikerjakan sekali selama project saja, bukan keseluruhan organisasi.
  2. Prosesnya hanya secara sementara. Ketika project selesai, jalannya proses model dihentikan. Tidak berlangsung untuk keseluruhan organisasi.
  3. Metode yang ditawarkan terbatas. Sehingga kita tidak memiliki cara pandang dari metode yang lain. Kita tidak memiliki kesempatan untuk mempertimbangkan jika ada tools lain yang lebih baik.

Simple Interaction Design Model

images.jpg


Pada model rancangan interaksi sederhana ini input atau masukan hanya memiliki satu titik. yang mana masukan tersebut, lalu lakukan langkah-langkah berikut :
  1. Identifikasi kebutuhan dan persyaratan sistem disini suatu sistem akan di identifikasi sesuai dengan kebutuhan sistem itu sendiri.
  2. Pengembangan desain alternatif (desain konseptual dan fisikal)
  3. Membuat versi interaktif dari desain yang dihasilkan
  4. Mengevaluasi desain (usabilitas dan user experience)
 Evaluasi dapat dilakukan dimana saja, rancangan yang telah di evakuasi dapat kambali didesain ulang atau apakah rancangan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan user, maka alur tersebut akan terus berputar hingga pada tahap evaluasi tidak lagi terjadi kesalahan, baik dalam penetapan kebutuhan user maupun pendesainannya, sehingga pada tahap evaluasi terciptalah sebuah hasil akhir yang valid.

Star Life Cycle Model (Hartson & Hix, 1989)

index.png



Tahap – Tahap  Dalam Simple Interaction Design Model :
  1. Identifikasi kebutuhan dan persyaratan sistem disini suatu sistem akan di identifikasi sesuai dengan kebutuhan sistem itu sendiri.
  2. Pengembangan desain alternatif (desain konseptual dan fisikal)
  3. Membuat versi interaktif dari desain yang dihasilkan
  4. Mengevaluasi desain (usabilitas dan user experience)
     Evaluasi dapat dilakukan dimana saja, rancangan yang telah di evaluasi dapat kembali didesain ulang atau apakah rancangan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan user, maka alur tersebut akan terus berputar hingga pada tahap evaluasi tidak lagi terjadi kesalahan, baik dalam penetapan kebutuhan user maupun pendesainannya, sehingga pada tahap evaluasi terciptalah sebuah hasil akhir yang valid.

Penyebab Hp Android & BB Cepat Panas

Penyebab Hp Android & BB Cepat Panas

Terkadang dan mungkin juga sering terjadi bahwa pengguna smartphone HP Android juga BlackBerry (BB) mengeluhkan handphone-nya kok cepat sekali panas dan baterainya cepat habis!!! Anda perlu mengetahui bahwa ada beberapa fakta mendasar yang wajib diketahui, diantaranya sebagai berikut:

  1. Bahwa ponsel dengan label smartphone selalu menggunakan perangkat lunak (sistem operasi) dengan multifungsi.
  2. Dengan memiliki beragam ‘multifungsi’ yang dikemas dalam istilah ‘aplikasi’ yang melekat pada sistem operasi rentan terhadap crash/kesalahan software, registry, dsb.
  3. Smartphone seperti Android atau Blackberry umumnya memiliki aplikasi yang selalu ON terhadap jaringan internet, dengan kata lain dia akan tetap bekerja walaupun Anda sedang tidak menggunakannya.
  4. Smartphone selalu dibatasi dengan spek-spek pembawaannya seperti kecepatan prosesor, kapasitas memori RAM dan GPU
  5. Semakin banyak aplikasi yang terinstall dalam ponsel akan menyebabkan beban kinerja yang semakin berat.

Lalu mengapa hp saya kok bisa menjadi cepat panas dan baterai cepat habis? Dibawah ini merupakan penyebab-penyebab secara umum mengapa ponsel smartphone seperti Android dan BlackBerry menjadi cepat panas dan baterai cepat habis.

  1. Kapasitas, spesifikasi, hardware ponsel Anda pas-pasan, sedang Anda menggunakan secara berlebihan, terutama penggunaan aplikasi yang berat-berat.
  2. Terlalu banyak aplikasi yang diinstall akan semakin membebani kinerja ponsel Anda, terutama aplikasi yang selalu terhubung ke internet, seperti aplikasi jejaring sosial dan game, contohnya aplikasi Facebook, Twitter, BBM, Skype, Whatsapp. Instagram, Google +1, dsb. Jika aplikasi ini aktif, walaupun Anda sedang tidur aplikasi-aplikasi tersebut tetap bekerja selama terhubung ke internet apalagi jika aktif seluruhnya.
  3. Sering dipakai browsing internet, disaat kita browsing ke internet sumber daya ponsel akan bekerja dengan sangat ekstra, bergantung seberapa besar kekuatan baterai Anda bisa bertahan, lihatlah seberapa besar mAh baterai Anda.
  4. Bahan dasar pembuatan hardware ponsel Anda berkualitas rendah sehingga tidak tahan terhadap panas, akan berdampak buruk.
  5. Kesalahan software baik sistem operasi dan aplikasi yang berjalan terus sehingga membuat prosesor bekerja terus-menerus pada background proses.
  6. Ponsel sering digunakan multitasking artinya menjalankan aplikasi secara bersamaan contohnya mendengarkan musik diiringi bermain Facebook dan browsing internet.
  7. Ponsel tidak pernah “diistirahatkan” artinya ponsel terus menyala, apabila baterai habis langsung dicharge, bahkan saat dicharge masih dipakai, begitu seterusnya, biasakan untuk melepas baterai dan mengistirahatkan ponsel Anda, mesin juga membutuhkan rehat sejenak.
  8. Hardware mesin dan baterai sudah lanjut usia, setidaknya smartphone bisa bekerja pada puncak normal terjadi pada 2 tahun pemakaian pertama (untuk ponsel yang branding), selebihnya akan ada penurunan performa hardware.
  9. Penggunaan charger yang tidak sesuai dengan Voltage dan Ampere mesin dan baterai ponsel bisa menjadi awal penyebab kerusakan/ketidaknormalan hp Anda.

Sekian posting dari daya semoga bermanfaat


Peradaban Manusia Seluruh Dunia Hancur Tahun 3000 SM

Peradaban Manusia Seluruh Dunia Hancur Tahun 3000 SM

Apa yang terjadi 5000 tahun yang lalu, tepatnya sekitar tahun 3000 SM? Bumi mengalami perubahan iklim besar, banjir, diikuti dengan munculnya peradaban maju. Tetapi sejak saat itu, ada hal lain ketika bencara beruntun terjadi di Bumi dan menjadi pengaruh besar dibeberapa aspek kehidupan manusia. Sejak terjadinya bencana besar yang melanda berbagai belahan bumi sekitar tahun 3000 SM, peradaban manusia mengalami perubahan dibidang teknologi, pertanian, dan sosial. Terlebih berkembangnya agama yang menyembah para dewa langit yang diyakini ikut serta dalam tragedi itu. 

Seperti lapisan es Quelccaya yang berada didataran tinggi Pegunungan Andes Peru, merupakan wilayah es terbesar didaerah tropis dan Lonnie Thompson. Profesor ilmu geologi Ohio State pernah melakukan penelitian ilmiah dan menemukan sesuatu telah terjadi secara tiba-tiba, sekitar tahun 3200 SM kondisi itu mempengaruhi iklim diseluruh wilayah. Menurut ilmuwan Thor Heyerdahl, bencana geologi yang terjadi di Atlantik cukup besar hingga mampu memisahkan Islandia, dan pantai seluruh dunia terangkat, hutan terendam, dan bukti permukaan laut menunjukkan bahwa bencana itu terjadi sekitar tahun 3100 SM.

Penelitian lapisan es lainnya diseluruh dunia juga terlihat sama, El Nino merupakan peristiwa siklus meteorologi dimana tingkat kenaikan suhu permukaan Pasifik memiliki efek drastis pada cuaca dunia. Ilmuwan menemukan bahwa ada El Nino terbesar terjadi sekitar 5000 tahun yang lalu (3000 SM). Sungai Delta mulai terbentuk diberbagai belahan dunia, misalnya lembah sungai Nil diperkirakan terbentuk sejak saat itu hingga hari ini. Sistem ekologi Afrika Utara hancur dan gunung berapi Meidob di Sudan meletus.

aaa.jpg


Kehancuran Peradaban Manusia Sekitar Tahun 3000 SM


Ketika peradaban manusia mulai berkembang 5000 tahun yang lalu, dikabarkan banjir besar melanda disekitar pantai Inggris dan bukti cincin pohon menunjukkan bahwa atmosfer waktu itu di Irlandia dan Inggris diselimuti debu. Inti es mencair dari Greenland juga menunjukkan adanya peningkatan debu jatuh di seluruh dunia pada tahun 3100 SM. Walaupun legenda waktu itu menyebutkan adanya perubahan dalam keyakinan agama para dewa langit.

Tahap pertama pembangunan Stonehenge meletakkan lebih dari seribu batu lingkaran yang mungkin digunakan untuk tujuan religius dan sosial. Keyakinan ini mulai muncul di Kepulauan Inggris dan meliputi negara-negara lain walaupun jumlahnya tidak begitu meluas. Perubahan terjadi di Orkneys, Skotlandia utara, dimana Skara Brae merupakan tipe baru kehidupan masyarakat mulai dekat dengan kawasan suci yang terdiri dari dua lingkaran batu besar berbentuk gundukan Maes Howe dan komplek Ness Brodger. Gundukan batu besar juga ditemukan sepanjang pantai Atlantik Eropa, beberapa arkeolog dunia menggambarkannya sebagai pemakaman. Tapi mungkin legenda Celtic Irlandia benar adanya, ketika gundukan New Grange Irlandia dianggap sebagai ruma dewa tertua didunia
Sekitar tahun 3000 SM, beberapa peradaban manusia di Timur Tengah berpindah, seperti orang-orang Fenisia ahli bangunan dan pelaut yang kemudian menetap di Levant. Selanjutnya di barat Mediterania, seluruh pulau Crete dipengaruhi pergolakan besar, manusia mencari perlindungan di gua-gua dan menetap dibukit yang tinggi. 

Setelah memasuki tahun 3000 SM, permukaan laut ujung timur Mediterania mulai turun, atau mungkin daratannya naik. Peradaban Mesir pada tahun 3100 SM kala itu berada diantara dua kerajaan yang bersatu, meskipun Mesir tidak menyatakan legenda banjir, peristiwa bencana yang terjadi disinggung dalam Kitab Egyptian Book of the Dead. Kuil utama Malta hancur secara tiba-tiba dan arkeolog Joseph Ellul menyatakan bahwa semua ini disebabkan gelombang air besar yang menyapu dari Atlantik dan menghanyutkan tanah humus Malta. Sementara pulau Sisilia dan bagian interior Perancis, mungkin juga telah terkena dampak banjir pada waktu itu.

Sementara peradaban manusia Sumeria yang berada di Irak Selatan terjadi bencana sekitar tahun 3000 SM, dimana peradaban manusia diduga lebih maju daripada yang lainnya. Wilayah diperluas ke kota, Sumeria dianggap memiliki pengaruh besar pada budaya lain. Menurut para ahli Taurat, orang-orang yang selamat air bah setelah meninggalkan tanah kelahirannya, mereka berhenti disebuah tanah yang disebut Dilmun atau saat ini dianggap Bahrain. Tidak ada yang tahu darimana asal usul mereka, mungkin tanah kelahiran mereka terendam dibawah Teluk atau masyarakat misterius ini berasal dari sub-benua India.

Mitologi Dewa Langit Membantu Peradaban Manusia


Menurut para ahli Taurat Sumeria, banjir disebabkan oleh makhluk ilahi yang disebut Annunaki atau Annanage. Sarjanawan alternatif meyakini mereka berasal dari luar Bumi. Mitologi ini pertama kali terlihat dipuncak gunung, sebuah tempat yang disebut Kharsag. Dimana mereka membantu peradaban manusia dan mengajarkan manusia cara bertani dan berbagai seni. Kemudian mereka menghancurkan umat manusia dengan mendatangkan banjir karena dianggap telah lalai.

Pada umumnya tidak disebutkan nama, tapi diidentifikasi bahwa mereka adalah para pemimpin Annunaki yang dipuja sebagai dewa dalam banyak budaya awal di Timur Tengah dan tahun-tahun berikutnya. Banyak orang mengklaim mereka sebagai nenek moyang suku Sumeria, terkadang disebut pahlawan kelompok dewa. Kemudian muncul dalam tradisi agama Mesir dan disinggung melalui tata letak simbolis sebuah kompleks rahasia bawah tanah berdekatan dengan piramida di Giza.

Salah satu pimpinan dewa Sumeria dikenal seluruh dunia dengan berbagai nama. Menurut legenda awal, dewa ini berpenampilan seorang pria kulit putih, berjenggot tinggi dan dia mengenakan jubah putih panjang dan terkadang mengenakan sandal putih. Beberapa orang mengatakan bahwa ia menyebabkan banjir sementara yang lain mengatakan bahwa ia membantu menyelamatkan para korban. Bangsa Sumeria memanggilnya Ea atau Enki, dan mereka menggambarkannya sebagai pria bertanduk dan berjenggot. 

Dalam kisah Banjir Babilonia, dikabarkan dewa ini menyelamatkan benih manusia dengan menyelamatkan satu orang. Dogon, di Afrika Barat, mengenalnya sebagai Lebe dan seperti kebanyakan cerita peradaban lain, dewa ini dihubungkan dengan pertanian. Orang Mesir memanggilnya Osiris dan terkait dengan pertanian, mereka juga menganggapnya sebagai dewa kematian, dimana setiap orang Mesir berharap untuk bersatu dengannya ketika meninggalkan dunia. Menurut legenda Mesir awal, setelah meninggalkan Mesir, Osiris dan dewa lainnya pindah ke wilayah lain.

Bencana Besar Terjadi Di Asia Tahun 3000 SM


Di awal peradaban China juga merujuk pada tahun 3000 SM, budaya Long Shan tersebar disepanjang pantai Pasifik. Long Shan lebih maju dari para pendahulunya, mereka tinggal di kota-kota berdinding dan hidup dengan berternak domba, sapi, dan kambing. Mereka mulai mencapai Korea dan membangun desa terutama di pantai. Sekitar 5000 tahun yang lalu, beberapa masyarakat asli Taiwan tiba di pulau itu, menurut suku Ami, nenek moyang mereka sebelumnya tinggal di pulau lain, sebelah timur Taiwan, tetapi mereka dihantam badai hebat. 

Legenda Ami menceritakan kisah lain yang menakutkan, ketika banjir terjadi setelah gempa bumi dan letusan membanjiri seluruh bumi. Menurut Vaughn M Greene, ada beberapa indikasi bahwa China, Jepang, dikunjungi oleh makhluk luar yang mendirikan kerajaan penguasa. Pada tahun 3000 SM, banyak Dewa berjalan dimuka bumi dengan gambaran berjenggot putih, seorang pria bernama Tai-Ko Fe-Kee datang ke China. Greene mengatakan bahwa dewa ini mengajarkan seni dan pertanian, serta mengajarkan sistem kalender. Peradaban Cina juga memiliki legenda banjir besar dan umumnya terjadi sekitar 4200 tahun yang lalu. Setelah itu ada kemajuan dalam peradaban manusia dan berbagai budaya awal, mereka tercatat di era Banjir Besar.

Sebuah peradaban manusia yang sangat maju mulai muncul dan diperluas hingga dataran Sungai Indus dilanda banjir sekitar tahun 3000 SM. Kota ini dibangun dengan batu bata dan rakyatnya memiliki sistem penulisan, identitas dan tempat asal, dari mana asal mereka tidak jelas diketahui. Tetapi pada saat zaman Hindu Kali Yuga sudah dimulai sejak tahun 3102 SM ketika terjadi perubahan iklim dan banjir. Salah satu versi kisah banjir India menunjukkan keberadaan makhluk asing yang diidentifikasi sebagai Annunaki yang terlibat dalam penyelamatan seorang pria sangat dihormati, disebut Manu dan salah satu dari orang terdekat Nuh.

Legenda Pribumi Amerika Sekitar Tahun 3000 SM


Di Amerika Utara dimulai sejak tahun 3000 SM, peningkatan populasi terjadi dibeberapa bagian benua seperti pantai utara dan barat Pasifik, perkembangan budaya dan perdagangan diperluas. Sementara sarjanawan meyakini nenek moyang semua penduduk asli Amerika menyeberangi Selat Baring dari Asia ribuan tahun yang lalu, banyak orang pribumi mengatakan bahwa mereka datang dari negeri yang hilang ditelan banjir. 

Ada sebuah legenda banjir pernah terjadi diseluruh Amerika Utara dan beberapa penduduk asli Amerika mengatakan, ketika banjir datang nenek moyang mereka melarikan diri ke bukit yang tinggi. Legenda lainnya menyebutkan bahwa mereka berlindung dibawah tanah dan gua-gua. L Taylor Hansen mengumpulkan legenda asli Amerika tentang kunjungan makhluk luar bertubuh besar. Beberapa orang menyebutnya mukjizat, atau nabi, atau dukun, dan mereka mengatakan bahwa makhluk itu mengenakan jubah putih panjang. 

Suku Mandan Indian mengatakan bahwa dia adalah leluhur pertama mereka, dia mengenakan pakaian yang terbuat dari kulit serigala putih dan menyelamatkan mereka dari Banjir. Orang-orang Ojibwe memanggilnya Manaboza atau Michabo, mereka juga menganggapnya sebagai kelinci Putih Besar karena penampilannya putih menyilaukan. Manabozho mempunyai musuh supranatural yang menghancurkan dunia dengan banjir tapi dia melindungi para korban. Tradisi dan legenda tampaknya didasarkan pada cerita 5000 tahun lalu yang dipimpin Annunaki. Mereka tertanam dalam tradisi beberapa penduduk asli Amerika, termasuk suku Cherokee dimana mereka mempengaruhi tata letak Dewan Chambers dan aspek religius dari beberapa permainan populer.

Ditahun 3000 SM tampaknya dunia dalam kekacauan, Karibia juga mengalami bencana besar dengan adanya legenda banjir dibeberapa pulau. Menurut Paul Dunbavin, hutan bakau yang hidup sekitar tahun 3210-3120 SM telah ditemukan pada kedalaman 3 meter di Pulau Bimini. Banjir di pulau-pulau Karibia sangat alami yang terletak persis berlawanan dengan Gibraltar dan pulau berbentuk sepatu kuda mencerminkan terjangan gelombang mengarah ke Karibia. 

Suku Hopi di Amerika Utara mempunyai legenda yang terjadi setelah air bah dan melibatkan klan Bow. Diceritakan mereka tinggal di gua-gua tertentu dan kemudian menjadi tempat asal beberapa penduduk pribumi Amerika Tengah. Tak seorang pun pernah bisa menemukan gua ini karena tidak secara fisik bisa terlihat. Kisah alegoris yang ditampilkan dalam legenda penciptaan suku Maya diperkirakan terjadi pada tahun 3114 SM. Gua ini direpresentasikan dalam bentuk arsitektur sakral dibeberapa kota suku Maya seperti Chichen Itza, dan simbolisme yang sama seperti yang ada di Giza, Mesir. 

Di Amerika Tengah, entitas yang sama juga ditemukan dalam legenda suku-suku di Utara. Suku Aztec menyebutnya Quetzalcoatl dan suku Maya menyebutnya Kukulcan, kedua sebutan itu artinya ular berbulu, dia bukan dewa ular, meskipun beberapa ahli sejarah mengatakan bahwa rata-rata peradaban dunia dikaitkan dengan ular seperti Osiris dan Dogon Lebe. Brasil memiliki masyarakat adat yang tinggal di hutan, selama beberapa tahun terakhir para peneliti menemukan beberapa misteri masa lalu. Beberapa tahun yang lalu, enam piramida terlihat pada peta satelit berada dihutan dekat sisi timur Andes, dan banyak piramida yang dibangun dari kerang laut oleh orang tak dikenal, dan baru-baru ini juga ditemukan sekitar pantai selatan Brasil. Temuan tertua diperkirakan beridiri sekitar tahun 3000 SM, dan jejak peradaban yang hilang juga telah ditemukan di hutan-hutan Brazil.

Suku Muiska di Kolombia juga memiliki legenda tradisi yang disebut Bochica, penampilannya berkulit putih dan berjenggot panjang, mengenakan jubah panjang dan membawa tongkat, sama seperti kisah lainnya. Mereka mengatakan bahwa dia tiba-tiba muncul didataran tinggi, mengajarkan mereka seni berburu dan pertanian dan bagaimana membangun rumah dan hidup didesa. Sekitar 5000 tahun yang lalu juga terjadi El Nino, permukiman mulai ditemukan sekitar pantai Peru, lonjakan bangunan monumen, tanda-tanda pertanian di sepanjang lembah sungai. Supe Aspero, dikabarkan orang tak dikenal telah membangun gundukan besar, selama bertahun-tahun beberapa peradaban maju muncul diberbagai wilayah Peru, termasuk yang terakhir adalah Inca. Dalam tradisi, suku Inca juga memiliki legenda tentang seorang pria kulit putih, berjenggot, mengenakan jubah putih dan yang membawa tongkat, mereka menyebutnya Viracocha. 

Sekitar tahun 3000 SM, orang-orang mulai berlayar ribuan mil di laut Pasifik untuk menemukan tempat tinggal. Imigran mulai berdatangan memasuki Filipina, dan gelombang imigran mulai menetap di kepulauan Indonesia. Mungkinkah bahwa gerakan ini disebabkan El Nino? Hal yang tidak biasa juga terjadi di Australia, Stephen Oppenheimer mengatakan bahwa pasca banjir, kedatangan makhluk asing mencapai Australia sekitar 5000 tahun yang lalu dan alat-alat canggih tersebar di seluruh negeri. Suku Aborigin di Australia mempunyai legenda dewa langit yang disebut Baime, berpenampilan seorang pria tua yang membawa pengawal. 

Baimi dikaitkan dengan ular, dan menurut legenda dia pernah menyebabkan banjir. Ritual suku Aborigin, sangat mirip dengan wacana keagamaan Stonehenge, salah satu dari sekian banyak monumen agama. Alasan lainnya menganggap Wonjini Aborigin merupakan versi lain kisah Annunaki Sumeria. Begitupula Kepulauan Hawaii tak luput dari tragedi besar 5000 tahun lalu, dewa mereka berhubungan dengan pertanian, curah hujan dan kesuburan. Mereka memanggilnya Lono dan menggambarkannya dengan Kulit Putih.
Latar Belakang lahirnya Zaman Kegelapan

Latar Belakang lahirnya Zaman Kegelapan

Sejarah Eropa memiliki bentangan waktu yang panjang dimulai dari zaman paleolithikum ribuan tahun yang lalu. Secara garis besar, sejarah Eropa dibagi menjadi 3 periode, yaitu: Eropa klasik, Eropa pertengahan, dan Eropa modern. Di sini kita akan membahas tentang Eropa abad pertengahan pada masa abad kegelapan.

Abad pertengahan adalah periode sejarah yang terjadi di daratan Eropa yang ditandai sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 hingga munculnya monarkhi-monakhi nasional. Dimulainya penjelajahan samudera, kebangkitan humanisme, serta reformasi Protestan dengan dimulainya renaissance pada tahun 1517.

Abad pertengahan sering diwarnai dengan kesan-kesan yang tidak baik. Hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya kalangan yang memberikan stereotipe kepada abad pertengahan sebagai periode buram sejarah Eropa mengingat dominasi kekuatan agama yang begitu besar sehingga menghambat perkembangan ilmu pengetahuan, prinsip-prinsip moralitas yang agung membuat kekuasaan agama menjadi begitu luas dan besar di segala bidang.

Abad pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di zaman klasik dipinggirkan dan dianggap sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari pemikiran ketuhanan.
Eropa dilanda Zaman Kegelapan sebelum tiba Zaman Pembaharuan. Yang dimaksud Zaman Kelam atau Zaman Kegelapan ialah zaman masyarakat Eropa menghadapi kemunduran intelektual dan kemunduran ilmu pengetahuan Menurut Ensikopedia Amerikana, zaman ini berlangsung selama 600 tahun, dan bermula antara zaman kejatuhan Kerajaan Romawi dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada abad ke-15 Masehi.

Gelap juga dianggap sebagai tidak adanya prospek yang jelas bagi masyarakat Eropa. Keadaan ini merupakan wujud kekuasaan agama, yaitu gereja Kristiani yang sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat serta juga politik. Mereka berpendapat hanya gereja saja yang pantas untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri daripada ahli-ahli sains merasa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran mereka pun ditolak dan timbul ancaman dari gereja, yaitu siapa yang mengeluarkan teori yang bertentangan dengan pandangan gereja akan ditangkap dan didera, malah ada yang dibunuh. segala keputusan pemerintah dan  hukum negara tidak diambil berdasarkan demokrasi di parlemen seperti ketika zaman kekasiaran Roma. Keputusan tersebut diambil oleh majelis dewan Gereja. Tidak setiap individu berhak berpendapat, karena pada zaman itu yang berhak mengeluarkan pendapat-keputusan adalah para ahli agama. (lihat perilaku kaum Salafy yang kini justru meniru mereka) Bahkan segala sesuatu yang bertentangan dengan penafsiran dewan gereja merupakan pelanggaran hukum berat.

Akibatnya setiap inovasi yang berasal dari kaum ilmuan selalu digagalkan oleh dewan gereja. Ya itu tadi pokoknya bila dewan gereja tidak paham dan tidak memiliki dasar argumen yang kuat di dalam injil maka inovasi tersebut merupakan perkara pelanggaran agama berat. Salah satu yang menjadi korbannya adalah Nicholas Coppernicus yang berakhir tragis akibat teorinya yang mengataAkibat terlalu banyak intervensi dewan Gereja pada sendi-sendi kehidupan, termasuk juga pelarangan terhadap temuan maupun inovasi baru yang tidak ada pada injil maka akhirnya terjadi stagnasi secara multi dimensi yang lambat laun berimbas pada timbulnya krisis multi dimensi.

 

Zaman Kegelapan (Dark Ages)

Abad  kegelapan merupakan sebuah zaman antara runtuhnya Kekaisaran Romawi dan Renaisannce atau munculnya kembali peradaban lama. Dari masa sebelum masehi yang kental dengan Filsafat Relativisme (Kebenaran) Sofisme Yunani Kuno, berlanjut ke apa yang kemudian dinamakan Jaman Abad Pertengahan yang berlangsung lama, kurang lebih selama lima belas Abad, dari sekitar Abad I sampai Abad XV M.

Masa ini disebut juga sebagai Era atau masa Medieval atau juga Abad Kegelapan atau Dark Ages) dan dimulai setelah masa Nabi Isa bin Maryam ‘alaihis salam menapakkan kaki di muka Bumi dan berdakwah. Beliau dikenal juga sebagai Isa bin (anak) Maryam, yang dengan sejumlah perkecualian dan catatan perbedaan mendasar adalah hampir dapat dikenal sama juga sebagai Yesus Kristus atau Yesus dari Nazareth dalam khazanah Kristen.

Kegemparan akan datangnya ’Yesus dari Nazareth’ yang tak memiliki ayah dan nasabnya ditahbiskan kepada Maryam (Maria), ibunya, dan dalam hidup singkatnya menampilkan berbagai mukjizat luar-biasa itu, mengguncang peradaban manusia di sekitarnya saat itu, dan banyak orang yang kemudian berspekulasi akan kenyataan ini.

Di masa ini, lahir pula agama Kristen, dan ide-idenya mendominasi relung kehidupan masyarakat Eropa dan pengikutnya, termasuk para Pemikirnya. Dan wajah peradaban Barat pada Abad Pertengahan ini, karenanya, didominasi oleh Filsafat Kristen.

Filsafat Kristen atau Abad Pertengahan ini, antara lain bertokohkan Filsuf Plotinus, (Santo atau Saint) Augustinus atau Augustine, (Saint) Anselmus, Robert Grosseteste, Roger Bacon, Albert Agung, Thomas Aquinas, dsb. Yang kesemuanya sepakat mengedepankan iman dogmatis (tak boleh dibantahi) Kristiani, dan telaahnya pun bersifat religius-dogmatis.Akibat pengaruh hebat dan dominan Agama Kristen yang didominasi oknum kaum Gerejawan dan Monarki Baratnya dengan segala ragam tafsir dogmatisnya.

Dan tak pelak pemanfaatan Platonisme ala Yunani Kuno (dicetuskan Plato) yang mengajarkan bahwa kebenaran itu sudah ada dengan sendirinya dan berpusat kepada Tuhan namun berjenis dan berbungkus baru, yang disebut sebagai Neo-Platonisme, menjadi gencar dan ditahbiskan sepenuhnya tanpa telaah kristis kepada iman Kristiani. Ini, mau tak mau mendukung pula klaim dogmatis akan kebenaran Kristen.

Para ahli Filsuf dan Agamawan mereka di saat itu karenanya teguh bermottokan ”Credo et intelligam” atau ”Keyakinan (keimanan agama) berkedudukan di atas pemikiran (logika), keyakinan mengungguli pemikiran” atau lebih mudahnya, ”Yakini dulu sesuatu, baru carikan alasan untuk menjelaskannya”.

Maka, dengan sendirinya, Akal (di Barat) benar-benar kalah pada masa ini (terutama terlihat pada isi Filsafat dari Plotinus, Augustinus, Anselmus). Bahkan potensi pemanfaatan akal diganti mutlak oleh Augustinus dengan Iman dogmatis, sebelum penghargaan terhadap potensi Akal sempat muncul kembali kemudian pada masa Thomas Aquinas di akhir masa Abad Pertengahan itu.

Dan karenanya pula, Aquinas kemudian ditentangi hebat dan dibenci sebagian besar masyarakat gereja yang terlanjur menjadi pendukung jalur hati iman Kristiani  yang dalam hal ini sebagaimana telah disebutkan di atas adalah iman mutlak dogmatis kristiani yang tidak mengindahkan telaah kritis akal.

Ini juga tak pelak menyebabkan masyarakat Barat di masa itu secara luas menjadi percaya dan beriman dogmatis akan ‘rasa hati’ (atau yang adalah agama, Kristen, lebih tepatnya Kristen Katolik, bagi mereka), karena menurut mereka agama adalah rasa hati dan Filsafat adalah pemikiran. Filsafat dan Agama itu sendiri, satu hal yang di masa sesudahnya terutama masa Thomas Aquinas, dicoba untuk disatu-padukan namun menemui sejumlah kendala sampai masa Modern merebak.

Keyakinan Kristiani yang mendominasi di masa Abad Pertengahan ini, menjadikannya tidak boleh atau tidak mudah untuk dapat dikritiki, sekaligus membuat kedudukan mereka yang berada dalam struktur otoritas agamanya menjadi tinggi dan tak dapat disalahkan. Dan karenanya ini juga membuat mereka makmur secara ekonomi juga sebagai pemegang mandat negara dengan mandat Otokrasi dan Teokrasi Kristiani.

Dan kenyataan ini bagi sebagian orang lain, misalnya rakyatnya yang mereka pimpin, artinya juga adalah kesemena-menaan yang diorganisasikan. Kekuasaan absolut negara dan pusat-pusat kesejahteraan masyarakat saat itu dipegang mutlak oleh Gereja dan Kerajaan, dengan pajak sistem Feodalisme berdasarkan tafsir mereka terhadap iman Kristiani dan bahwa Gereja adalah wakil Tuhan di Bumi dan bahwa sistem pemerintahan yang terbenar adalah Kerajaan Kristiani penyokongnya. Golongan Ksatria, dan Raja adalah pelindung rakyat dan rakyat harus membayar pajak kepada mereka yang penafsirannya seringkali dianggap semena-mena oleh rakyat.

Tak pelak juga, maka, perkembangan ilmu-pengetahuan yang biasanya berdasarkan kepada gelitikan pemikiran, rasa penasaran, kebertanya-tanyaan  pemikiran pun menjadi lambat pula. Pendeknya, potensi telaah akal pada masa ini dihambati.

Di saat Zaman Kegelapan, segala keputusan pemerintah dan hukum negara tidak diambil berdasarkan demokrasi di parlemen seperti ketika zaman Kekaisaran Romawi. Keputusan tersebut diambil oleh majelis dewan Gereja. Tidak setiap individu berhak berpendapat, karena pada zaman itu yang berhak mengeluarkan pendapat keputusan adalah para ahli agama. Gagasan tentang Dark Age berasal dari Petrarch (seorang humanis,cendekiawan dan penyair Italia) pada tahun 1330-an. Dia menulis tentang orang-orang yang hidup sebelum dia, ia berkata: "Di tengah  kesalahan bersinar seorang genius, mata mereka melihat dengan  tajam meskipun mereka dikelilingi oleh kegelapan yang sangat pekat ".  Para penulis yang beragama Kristen, termasuk Petrarch sendiri telah lama menggunakan kiasan " terang melawan gelap "untuk menggambarkan" kebaikan melawan kejahatan ". Petrarch adalah orang pertama yang menggunakan kiasan dan memberikan makna sekuler dengan membalikkan penerapannya. Zaman klasik telah lama dianggap sebagai zaman "gelap" karena kurangnya kekristenan yang dilihat oleh Petrarch sebagai zaman "cahaya" karena prestasi dan pencapaian kultural, sedangkan pada zaman Petrarch, diduga kurang prestasi budaya sehingga Petrarch memandangnya sebagai zaman kegelapan (dark age).

Abad pertengahan merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasi gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari gereja sehingga Copernicus dibunuhnya.

Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada theology. Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.

Abad pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di zaman klasik dipinggirkan dan dianggap sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari pemikiran ketuhanan.
Eropa dilanda Zaman Kegelapan sebelum tiba Zaman Pembaharuan. Yang dimaksud Zaman Kelam atau Zaman Kegelapan ialah zaman masyarakat Eropa menghadapi kemunduran intelektual dan kemunduran ilmu pengetahuan Menurut Ensikopedia Amerikana, zaman ini berlangsung selama 600 tahun, dan bermula antara zaman kejatuhan Kerajaan Romawi dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada abad ke-15 Masehi.

Gelap juga dianggap sebagai tidak adanya prospek yang jelas bagi masyarakat Eropa. Keadaan ini merupakan wujud kekuasaan agama, yaitu gereja Kristiani yang sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat serta juga politik. Mereka berpendapat hanya gereja saja yang pantas untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri daripada ahli-ahli sains merasa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran mereka pun ditolak dan timbul ancaman dari gereja, yaitu siapa yang mengeluarkan teori yang bertentangan dengan pandangan gereja akan ditangkap dan didera, malah ada yang dibunuh. segala keputusan pemerintah dan  hukum negara tidak diambil berdasarkan demokrasi di parlemen seperti ketika zaman kekasiaran Roma. Keputusan tersebut diambil oleh majelis dewan Gereja. Tidak setiap individu berhak berpendapat, karena pada zaman itu yang berhak mengeluarkan pendapat-keputusan adalah para ahli agama. (lihat perilaku kaum Salafy yang kini justru meniru mereka) Bahkan segala sesuatu yang bertentangan dengan penafsiran dewan gereja merupakan pelanggaran hukum berat.

Akibatnya setiap inovasi yang berasal dari kaum ilmuan selalu digagalkan oleh dewan gereja. Ya itu tadi pokoknya bila dewan gereja tidak paham dan tidak memiliki dasar argumen yang kuat di dalam injil maka inovasi tersebut merupakan perkara pelanggaran agama berat. Salah satu yang menjadi korbannya adalah Nicholas Coppernicus yang berakhir tragis akibat teorinya yang mengatakan akibat terlalu banyak intervensi dewan Gereja pada sendi-sendi kehidupan, termasuk juga pelarangan terhadap temuan maupun inovasi baru yang tidak ada pada injil maka akhirnya terjadi stagnasi secara multi dimensi yang lambat laun berimbas pada timbulnya krisis multi dimensi

Dark Ages

Dark Ages

index.jpg

Dark Ages, adalah sebuah masa dimana benua eropa di atur oleh Gereja. Periode dark ages sendiri seakan dikaburkan oleh bangsa eropa setelah zaman renaissance dan setelah revolusi industri pada abad ke 17. Pada dasarnya "dark ages" sendiri bisa dikatakan bermula setelah hancurnya kekaisaran Romawi pada abad akhir abad ke 5 sampai dengan abad ke 14 AD. Namun sebenarnya pengaruh "dark ages" sendiri belum benar benar hilang hingga terjadinya revolusi industri yaitu pada awal abad ke 17 AD

Diatur Gereja Semua Kacau

Mirip yang sedang di lakukan Saudi Arabia kini, dimana para ulama berhak mengatur pemerintahan, nampaknya bangsa eropa telah lebih dahulu melakukan blunder yang sama. Disaat Zaman Kegelapan, segala keputusan pemerintah dan hukum negara tidak diambil berdasarkan demokrasi di parlemen seperti ketika zaman kekasiaran Roma. Keputusan tersebut diambil oleh majelis dewan Gereja. Tidak setiap individu berhak berpendapat, karena pada zaman itu yang berhak mengeluarkan pendapat-keputusan adalah para ahli agama. Bahkan segala sesuatu yang bertentangan dengan penafsiran dewan gereja merupakan pelanggaran hukum berat. Akibatnya setiap inovasi yang berasal dari kaum ilmuan selalu digagalkan oleh dewan gereja. Ya itu tadi pokoknya bila dewan gereja tidak paham dan tidak memiliki dasar argumen yang kuat di dalam injil maka inovasi tersebut merupakan perkara pelanggaran agama berat. Salah satu yang menjadi korbannya adalah Nicholas Coppernicus yang berakhir tragis akibat teorinya yang mengataAkibat terlalu banyak intervensi dewan Gereja pada sendi-sendi kehidupan, termasuk juga pelarangan terhadap temuan maupun inovasi baru yang tidak ada pada injil maka akhirnya terjadi stagnasi secara multi dimensi, yang lambat laun berimbas pada timbulnya krisis multi dimensi. Dimulai dari krisis ekonomi kemudian menjadi krisis agri kultur yang mengakibatkan kurangya suplai kan bumi mengelilingi matahari.

Pengaruh gereja mengakibatkan hancurnya peradaban

makanan. Bisa ditebak setelah itu munculah berbagai penyakit dalam gejala epidemik seperti TBC, Lepra hingga Sars (severe acute respiratory syndrome). Tetapi berhubung saat itu teknologi kedokteran masih sangat primitif, sehingga dewan greja mengatakan bahwa penyakit tersebut akibat dari kutukan maupun tukang sihir. Sejak itu terjadilah pembantaian masal terhadap para wanita gipsy yang terlanjur di cap sebagai tukang sihir. Ternyata akibat lanjutan dari pembantain tersebut tersebut adalah timbulnya penyakit lainnya yang disebabkan mayat2 para gipsy tersebut tidak dikubur dengan baik. Belum lagi akibat yang ditimbulkan karena krisis ekonomi, yang berimbas pada berkurangya generasi muda kaum scholar (berpendidikan). Dengan semakin berkurangya kaum scholar maka terjadi kemunduran kualitas pendidikan di masyarakat. Setelah sekian lama terjadi titik kulminasi dimana kehidupan rakyat pada zaman itu menjadi seperti masa "food gathering" yang bisa dibilang mengalami kemunduran secara drastis.

Bangkit karena merampas ilmu dari Ilmuan Islam

Keberhasilan kaum Katolic roma menguasai Iberian peninsula dari tangan Muslim menjadi titik tolak kebangkitan bangsa eropa dari Dark Ages. Karena mereka merampas berbagai penemuan dari segi ilmu pengetahuan untuk kemudian diklaim sebagai temuan dewan gereja. Pada akhirnya bangsa eropa berkat "jasa" ilmuan Islam berhasil menjadi bangsa termaju di muka bumi untuk kemudian menjadi awal dari sejarah panjang revolusi industri.

Kitab suci hanya ditempatkan sebagai sarana Ibadah bukan kitab hukum

Ini sebuah pelajaran berhaga, bahwa bagaimanapun juga bahwa dewan keagamaan sebaiknya tidak melakukan intervensi berlebihan terhadap sendi kehidupan. Merupakan sebuah tindakan fatal membiarkan dewan agama - yang memang hanya pakar dibidang agama untuk menjadi menjalani kemudi pemerintahan. Apalagi memberikan kewenangan berlebihan bagi institusi agama untuk menjadi institusi hukum. Karena konon umumnya sebuah dewan keagaman lebih konservatif dan cenderung menolak untuk menerima inovasi baru meskipun untuk kemaslahatan bersama. Akibatnya seakan menjadi trauma tersendiri bagi bangsa eropa untuk menjadikan hukum agama menjadi dasar hukum pemerintahan.
Sejarah Kerajaan Bizantium Hingga Mencapai Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Bizantium Hingga Mencapai Keruntuhan

Kerajaan Bizantium merupakan kerajaan yang terletak di bagian timur kerajaan Romawi. Kerajaan ini memiliki ibukota di Konstantinopel (kini bernama Istanbul) dan tetap berkuasa hingga satu milenium setelah kerajaan Romawi di bagian barat runtuh.

Kerajaan ini runtuh setelah Konstantinopel dikuasai dinasti Ottoman pada 1453. Era keemasan dari kerajaan Bizantium berada di bawah kekuasaan Justinian I (527-565) yang berhasil memperluas wilayah hingga Eropa bagian barat. Sepanjang sejarah, masyarakat Bizantium sering menganggap diri mereka bangsa “Romawi”, padahal masyarakat Bizantium hampir tidak pernah menguasai Roma dan berbicara dalam bahasa Yunani.

Asal Mula Kerajaan Bizantium

Pada Oktober tahun 312, Raja Constantine 1 mengambil alih kekuasaan kerajaan Romawi setelah memenangkan peperangan di Jembatan Milvian. Naiknya Constantine sebagai raja Romawi membawa sejumlah perubahan penting di kerajaan Romawi yang nantinya menjadi dasar lahirnya kerajaan Byzantine. Perubahan paling signifikan adalah kemunculan Kristen sebagai agama negara dan pembuatan Konstantinopel sebagai pusat kehidupan baru dari kerajaan.

Theodisius I kemudian menjabat sebagai raja Romawi setelah kematian Constantine. Ia menjadi satu-satunya penguasa kerajaan Romawi sebelum akhirnya terpecah menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur. Bagian Romawi Barat akhirnya runtuh setelah berjalan satu abad, sementara Romawi Timur terus berkembang hingga akhirnya kita kenal dengan nama Bizantium.

Kerajaan Bizantium mengalami perkembangan ketika Justinian I menjadi raja pada tahun 527. Hanya lima tahun setelah pemerintahannya, Konstantinopel diserang oleh pemberontak Nika. Konstantinopel menjadi terpecah dalam dua bagian yang saling berusaha untuk merebut kekuasaan di kota ini. Namun pemberontakan tersebut justru memberi keuntungan.

Upaya pemusnahan pemberontak tersebut justru menjadi situasi yang menguntungkan bagi Justinian I. Gereja Hagia Sophia, yang dihancurkan pemberontak, dibangun kembali menjadi katedral yang baru dan jauh lebih megah. Dengan pembangunan sebuah katedral yang sangat indah, Justinian berusaha memperluas wilayah kekuasaan kerajaannya. Ia mengambil kembali wilayah Afrika Utara, Italia, dan beberapa wilayah Eropa Barat.

Pada masa pemerintahannya, Justinian berhasil membangkitkan berbagai pencapaian intelektual yang sempat terhambat sebelumnya. Seni dan literatur berkembang pesat pada pemerintahannya. Para pegawainya berhasil merumuskan hukum Romawi yang menjadi dasar dari sistem hukum yang kebanyakan berlaku di Eropa hingga saat ini.

Pada tahun 541-542, sebuah wabah menyebar di kerajaan Bizantium. Wabah ini sampai melanda pihak kerajaan, meski Justinian masih tetap bertahan hidup. Menurut para sejarawan, wabah ini menewaskan sepertiga dari populasi Konstantinopel. Dampak dari wabah ini semakin menguat seiring dengan kondisi cuaca yang semakin dingin sehingga membuat terjadinya kekurangan pasokan pangan. Beberapa riset memperkirakan bahwa kondisi ini terjadi akibat melintasnya komet Halley pada tahun 536 hingga menutupi permukaan bumi, sehingga membuat temperatur menurun. Selain itu ada juga faktor erupsi vulkanis gunung El Salvador.

Dark Age

bizantium-dark-age.jpg

Beberapa abad setelah kematian Justinian I, Bizantium memasuki “Dark Age”, dan kerajaan sepertinya ditimpa kesialan yang terus menerus. Memasuki abad ke 7, bagian barat wilayah yang ditaklukkan Justinian mulai terlepas satu per satu. Italia dikuasai Lombard, Gaul diperintah Frankish, dan bagian pantai dari Spanyol direbut oleh kerajaan Visigoth.

Selain itu, sepanjang tahun 630 sampai 660, wilayah timur dari kerajaan termasuk Mesir direbut oleh bangsa Arab. Kondisi kerajaan Bizantium menjadi semakin memburuk. Bangsa Arab terus menerus menekan wilayah kekuasaan Bizantium, diikuti perlawanan bangsa Slavia, dan orang-orang dari Eropa Tengah yang masuk ke wilayah Balkan.

Pada akhir abad ke 7, berbagai kota kekuasaan Bizantium telah banyak kehilangan identitas sosial dan budaya. Meski konstantinopel masih bertahan, kota tersebut telah banyak mengalami penurunan dibanding sebelumnya.

Kerajaan ini tidak pernah kembali ke masa kejayaannya saat diperintah oleh Justinian I. Akan tetapi, situasi militer di kerajaan Bizantium menjadi stabil memasuki abad ke 9. Pada abad ke 11, Bizantium merebut kembali sejumlah wilayah yang sebelumnya lepas. Memasuki 1025, Bizantium menjadi kekuatan dominan di wilayah Balkan dan Timur Tengah. Bizantium masih berusaha mempertahankan momentum kebangkitan. Ada begitu banyak nomaden yang memasuki wilayah Turki dan sekitarnya, begitu juga wilayah Italia yang mulai diramaikan bangsa Normandi.

Pada tahun 1203, sekelompok pasukan perang salib mencari uang untuk membiayai ekspedisi mereka ke Mesir mendapat ajakan Pangeran Alexius Angelos dari Bizantium yang mengundang mereka menuju Konstantinopel sebelum berangkat ke Mesir. Mereka diminta membantu Pangeran ini memperoleh Konstantinopel untuk bayaran sekitar 200.000 marks, mendapat pasokan yang mereka butuhkan, dan menyediakan 10.000 prajurit.

Saat itu, militer Bizantium sedang dalam kondisi terburuk. Kematian raja Comnesus membuat perebutan kekuasaan dan kudeta berlangsung secara terus menerus. Saat pasukan perang salib menguasai Konstantinopel pada 1204, mereka menurunkan raja saat itu dan memberikan tahta kekuasaan kepada penguasa “Latin” dari barat. Penguasa tersebut tetap bertahan hingga akhirnya jenderal dari Mesir bernama Michael Palaeologus kembali merebut Konstantinopel dan menjadi raja bernama Michael VIII.

Runtuhnya Kerajaan Bizantium

ottoman-1.png

Situasi di Bizantium semakin memburuk ketika perang sipil berlangsung setelah kematian Andronikos III. Perang sipil ini berlangsung selama 6 tahun dan menghancurkan kerajaan tersebut. Ditengah berlangsungnya perang sipil, penguasa Serbia Stefan IV Dushan mengambil alih sebagian wilayah kekuasaan Bizantium. Wilayah tersebut disatukan dalam kekuasaan kerajaan Serbia.

Kondisi kerajaan Bizantium diperburuk dengan munculnya dinasti Ottoman muncul sebagai kekuatan baru di Eropa. Ottoman berhasil mengalahkan kerajaan Serbia dan menguasai seisi wilayah Balkan.

Kerajaan Bizantium terkepung. Mereka mencari bantuan dari penguasa di wilayah Eropa barat, sembari berupaya menyatukan kembali Gereja Ortodoks di Timur dengan Katolik Roma. Ajakan penyatuan ini dipertimbangkan oleh pihak Katolik Roma dan disampaikan lewat dekrit raja di Ottoman, akan tetapi, penduduk kota dan pendeta Kristen Ortodoks menolak kebijakan ini.

Menghadapi ancaman dari Dinasti Ottoman, kerajaan Bizantium mendapatkan bantuan dari pasukan katolik Roma untuk melindungi Konstantinopel. Akan tetapi, pada akhirnya, para pasukan ini sibuk dengan urusannya masing-masing dan tidak berbuat apa-apa untuk melindungi wilayah Bizantium. Saat menghadapi ancaman Dinasti Ottoman, Konstantinopel sedang kekurangan penduduk dan mengalami kebobrokan. Populasi di kota ini berkurang drastis sehingga lebih terlihat seperti wilayah pedesaan yang punya banyak lahan kosong.

Pada tahun 1453, pasukan Sultan Mehmed berjumlah 80.000 orang dan mengepung kota tersebut. Kerajaan Bizantium melakukan peperangan dengan membuat parit pertahanan di pinggiran kota. Namun pasukan Ottoman akhirnya berhasil merebut Konstantinopel dari kerajaan Bizantium setelah pertempuran selama 2 bulan.

Dengan jatuhnya Konstantinopel dibawah kekuasaan Ottoman, wilayah kerajaan Bizantium yang tersisa tinggal Despotate di Yunani. Wilayah ini kemudian menjadi negara merdeka dengan membayar pajak tahunan kepada kerajaan Ottoman. Pada 1460, karena berbagai ketidakmampuan negara tersebut, wilayah Morea akhirnya dikuasai Dinasti Ottoman sekaligus menjadi akhir dari sejarah Kerajaan Bizantium.