Dark Ages

index.jpg

Dark Ages, adalah sebuah masa dimana benua eropa di atur oleh Gereja. Periode dark ages sendiri seakan dikaburkan oleh bangsa eropa setelah zaman renaissance dan setelah revolusi industri pada abad ke 17. Pada dasarnya "dark ages" sendiri bisa dikatakan bermula setelah hancurnya kekaisaran Romawi pada abad akhir abad ke 5 sampai dengan abad ke 14 AD. Namun sebenarnya pengaruh "dark ages" sendiri belum benar benar hilang hingga terjadinya revolusi industri yaitu pada awal abad ke 17 AD

Diatur Gereja Semua Kacau

Mirip yang sedang di lakukan Saudi Arabia kini, dimana para ulama berhak mengatur pemerintahan, nampaknya bangsa eropa telah lebih dahulu melakukan blunder yang sama. Disaat Zaman Kegelapan, segala keputusan pemerintah dan hukum negara tidak diambil berdasarkan demokrasi di parlemen seperti ketika zaman kekasiaran Roma. Keputusan tersebut diambil oleh majelis dewan Gereja. Tidak setiap individu berhak berpendapat, karena pada zaman itu yang berhak mengeluarkan pendapat-keputusan adalah para ahli agama. Bahkan segala sesuatu yang bertentangan dengan penafsiran dewan gereja merupakan pelanggaran hukum berat. Akibatnya setiap inovasi yang berasal dari kaum ilmuan selalu digagalkan oleh dewan gereja. Ya itu tadi pokoknya bila dewan gereja tidak paham dan tidak memiliki dasar argumen yang kuat di dalam injil maka inovasi tersebut merupakan perkara pelanggaran agama berat. Salah satu yang menjadi korbannya adalah Nicholas Coppernicus yang berakhir tragis akibat teorinya yang mengataAkibat terlalu banyak intervensi dewan Gereja pada sendi-sendi kehidupan, termasuk juga pelarangan terhadap temuan maupun inovasi baru yang tidak ada pada injil maka akhirnya terjadi stagnasi secara multi dimensi, yang lambat laun berimbas pada timbulnya krisis multi dimensi. Dimulai dari krisis ekonomi kemudian menjadi krisis agri kultur yang mengakibatkan kurangya suplai kan bumi mengelilingi matahari.

Pengaruh gereja mengakibatkan hancurnya peradaban

makanan. Bisa ditebak setelah itu munculah berbagai penyakit dalam gejala epidemik seperti TBC, Lepra hingga Sars (severe acute respiratory syndrome). Tetapi berhubung saat itu teknologi kedokteran masih sangat primitif, sehingga dewan greja mengatakan bahwa penyakit tersebut akibat dari kutukan maupun tukang sihir. Sejak itu terjadilah pembantaian masal terhadap para wanita gipsy yang terlanjur di cap sebagai tukang sihir. Ternyata akibat lanjutan dari pembantain tersebut tersebut adalah timbulnya penyakit lainnya yang disebabkan mayat2 para gipsy tersebut tidak dikubur dengan baik. Belum lagi akibat yang ditimbulkan karena krisis ekonomi, yang berimbas pada berkurangya generasi muda kaum scholar (berpendidikan). Dengan semakin berkurangya kaum scholar maka terjadi kemunduran kualitas pendidikan di masyarakat. Setelah sekian lama terjadi titik kulminasi dimana kehidupan rakyat pada zaman itu menjadi seperti masa "food gathering" yang bisa dibilang mengalami kemunduran secara drastis.

Bangkit karena merampas ilmu dari Ilmuan Islam

Keberhasilan kaum Katolic roma menguasai Iberian peninsula dari tangan Muslim menjadi titik tolak kebangkitan bangsa eropa dari Dark Ages. Karena mereka merampas berbagai penemuan dari segi ilmu pengetahuan untuk kemudian diklaim sebagai temuan dewan gereja. Pada akhirnya bangsa eropa berkat "jasa" ilmuan Islam berhasil menjadi bangsa termaju di muka bumi untuk kemudian menjadi awal dari sejarah panjang revolusi industri.

Kitab suci hanya ditempatkan sebagai sarana Ibadah bukan kitab hukum

Ini sebuah pelajaran berhaga, bahwa bagaimanapun juga bahwa dewan keagamaan sebaiknya tidak melakukan intervensi berlebihan terhadap sendi kehidupan. Merupakan sebuah tindakan fatal membiarkan dewan agama - yang memang hanya pakar dibidang agama untuk menjadi menjalani kemudi pemerintahan. Apalagi memberikan kewenangan berlebihan bagi institusi agama untuk menjadi institusi hukum. Karena konon umumnya sebuah dewan keagaman lebih konservatif dan cenderung menolak untuk menerima inovasi baru meskipun untuk kemaslahatan bersama. Akibatnya seakan menjadi trauma tersendiri bagi bangsa eropa untuk menjadikan hukum agama menjadi dasar hukum pemerintahan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »